About my Blog

But I must explain to you how all this mistaken idea of denouncing pleasure and praising pain was born and I will give you a complete account of the system, and expound the actual teachings of the great explorer of the truth, the master-builder of human happiness. No one rejects, dislikes, or avoids pleasure itself, because it is pleasure, but because those who do not know how to pursue pleasure rationally encounter consequences that are extremely painful. Nor again is there anyone who loves or pursues or desires to obtain pain

2011/09/21

How to GET RICH

SEBAGIAN orang menyangka bahwa agama Islam adalah agama yang memerangi kekayaan dan justru menganjurkan kefakiran. Hal ini sama sekali tidak benar. Bagaimana seorang muslim dapat menyangka bahwa Islam menganjurkan kefakiran, sedangkan Rasulullah SAW sendiri berlindung kepada Allah dari kefakiran?
Rasulullah saw. bersabda,
“Ya Allah, Aku berlindung kepada-Mu dari kekufuran dan kefakiran.” (HR an-Nasai dan Ibnu Hibban)
Perhatikanlah bagaimana Rasulullah saw. menyerta-kan antara kata kufur dengan kata fakir.
Bagaimana mungkin Islam menganjurkan kefakiran, sedangkan Allah swt. telah memberi kenikmatan pada Nabi-Nya berupa kekayaan sebagaimana dalam firman-Nya,
“Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu?
Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk. Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan.” (adh-Dhuhaa: 6-8)
Rasulullah saw. juga telah memuji orang kaya yang saleh, sebagaimana sabda Rasulullah saw.,
“Sebaik-baik harta adalah harta yang dimiliki seseorang yang saleh. ” (HR Ahmad dan al-Haakim)
Islam tidak menganjurkan kefakiran, melainkan ber-usaha memperbaiki cara pandang terhadap makna kaya. Kaya menurut Islam bukan dilihat pada banyaknya harta yang dimiliki oleh seseorang, melainkan adanya rasa puas dan ridha dengan sesuatu yang didapat, baik banyak maupun sedikit.
Alkisah di jaman Rasul:

“Seorang laki-Iaki (kaya) lewat di hadapan Rasulullah saw., kemudian Rasulullah saw bersabda, ‘Apa yang kalian katakan mengenai orang ini?’ Mereka (para sahabat) menjawab, ‘Orang ini jika melamar ia pasti diterima. Jika ia memberi rekomendasi, ia akan dituruti. Dan jika ia berkata ia akan didengarkan.’ Sahl berkata lagi, ‘Kemudian Nabi saw terdiam.
Lantas seorang laki-Iaki fakir dari kaum muslimin lewat, kemudian Nabi saw. bersabda, ‘Apa yang kalian katakan mengenai orang ini?’ Mereka (para sahabat) menjawab, Jika orang ini melamar, ia tidak akan diterima. Jika ia memberi rekomendasi ia tidak dituruti, dan jika ia berkata, ia tidak didengarkan. Maka Rasulullah saw bersabda, ‘Orang yang fakir ini lebih baik daripada seisi bumi dibandingkan orang kaya ini.

Jadi, kaya bukanlah segala-galanya. Pemilik harta bukan yang paling utama. Ukuran ketakwaanlah yang diperkenalkan Islam untuk membandingkan manusia satu sarna lain. Jangan sampai aliran materialisme itu, menjadikan
kita lupa untuk menjalin hubungan sosial yang erat jangan sampai sarana media informasi dengan kilauan materinya, menjadikan kita terengah-engah mengejar mnateri, serta jangan sampai menjadikan kita sedih dan cernas hanya karena materi. Akibatnya pun kita menjadi lupa bahwa sebenamya kekayaan ada di dalam jiwa sebelum ada di dalam rnateri. Ketahuilah, bahwasanya sekalipun seseorang kaya, hal itu tidak akan berguna bila ia tetap dilanda kecernasan.


0 comments:

Post a Comment